Bang Ramos Dan Ketua Ronaldo Diciduk Badan Anti Doping
yang mengagetkan masyarakat. Awal kalinya, media massa terbitan Jerman ini pernah menyibak kejadian penistaan seksual yang libatkan Slot Judi Online Cristiano Ronaldo dan perkiraan konspirasi di antara UEFA dan Manchester City buat mengelit ancaman berat berkaitan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).
Ini kali, dalam seri laporan Football Leaks yang dilansir Jumat lalu (23/11), Der Spiegel menyingkap kesertaan sejumlah pemain Real Madrid yang dikira pakai doping. Dalam laporan itu, sekurang-kurangnya ada tiga momen yang mendasari dakwaan itu.
Pertama—dan peroleh alokasi terbanyak dalam laporan itu—adalah soal Sergio Ramos yang bisa terbuktikan positif gunakan doping menjelang final Liga Champions UEFA menantang Juventus di April 2017 lalu di Millenium Tingkat, Cardiff. Der Spiegel berkata kalau contoh urine Sergio Ramos dengan code 3324822 yang diantar malam sebelumnya partai final positif punya kandungan dexamethasone.
Dokter Real Madrid dikira menyuntikkan obat dexamethasone terhadap badan Sergio Ramos, obat penahan merasa sakit yang tidak diperbolehkan dipakai dalam suatu laga olahraga oleh World Anti-Doping Agen (WADA) lantaran memberinya resiko inflamasi atau radang dan bisa menambah fokus dan euforia kelewatan.
Orang dokter dengan inisial Dokter A jadi orang yang memikul tanggung jawab lantaran penyuntikkan dexamethasone itu dengan maksud menangkis sakit karena luka pundak dan lutut yang disandang Ramos mulai sejak awal mula tahun. Dexamethason itu diberi biar si pemain dapat tampil bugar di pertandingan penting tak mesti mengeluh merasa sakit.
Di laga itu Sergio Ramos bisa tampil tepat dan bawa Real Madrid mencapai Undecima sehabis kalahkan Juventus dengan score menekankan. 4-1.
Bahwasanya, waktu bisa dipertanggungjawabkan saat test doping dan dipakai dalam takaran jumlah tersendiri dan melalui metoda tersendiri, Slot Online Terpercaya pemanfaatan dexamethason tak semuanya tidak diperbolehkan. Tapi kasusnya, club dokter Los Merengues pula menyuntikkan Celestone Chrono Dose atau yang lebih dikenali dengan betamethasone, obat lain yang tidak diperbolehkan pemanfaatannya oleh WADA.
UEFA jadi kuasa paling tinggi sepakbola Eropa pula bikin kekeliruan administrasi dengan melewatkan demikian saja realitas itu dan tak ambil perbuatan disiplin berkaitan itu. UEFA seakan sembunyikan kejadian ini dari perhatian khalayak.
"Tak ada perbuatan disiplin yang diambil, bagus untuk pemain, dan dokter club Real Madrid, lepas seluruh penyimpangan yang ada," catat Der Spiegel dalam laporannya.
Isyarat kesertaan Ramos dalam pemanfaatan doping dicatat pula secara terang dalam momen ke-2 di laporan itu. Eks pemain Sevilla ini pernah menampik dan melewatkan keinginan petugas test anti-doping buat mengerjakan test urine dan cenderung menunjuk buat ber-shower dengan argumen takut ketinggal bis sehabis laga lawat di Malaga di 1 Februari 2017 saat lalu.
Tapi balik lagi, tak ada perbuatan serius dari kuasa berkekuatan dalam memandang momen itu.
Kalau tduhan ini dapat dinyatakan kebenarannya, menurut undang-undang doping yang dikukuhkan oleh parlemen Spanyol suatu kesebelasan bisa dikenakan denda sejumlah 300.000 euro, dikurangkan point atau juga kemerosotan, dan dokter club yang ikut serta bisa dikenakan skorsing sampai 4 tahun, sementara orang pemain tidak diperbolehkan merumput waktu 4 tahun. Pembatalan bisa dikurangkan jadi 2 tahun kalau pemain bisa secara menekankan kalau pelanggaran "tak diagendakan."
Sergio Ramos sendiri telah berikan pembelaan kepada tuduhan Der Spiegel ini sehabis laga melawan Eibar pekan akhir saat lalu. Dianya sendiri berasa telah mengerjakan serangkaian test sama sesuai langkah.